Sabtu, 06 Desember 2014

Jual Viagra - Obat Kuat Pria - Atasi Disfungsi Ereksi







Viagra Obat Kuat Pria


Harga : IDR. 1.000.000
  • Viagra, pelopor obat kuat pria modern, solusi cepat dan jitu guna menangani beragam keluhan disfungsi ereksi.
  • Mengatasi impotensi serta lemah syahwat, memastikan pria ereksi penis selalu kuat dan keras.
  • Efektif menjaga kinerja seksual pria selama 4 jam, mencegah ejakulasi dini, memastikan pria sanggup berhubungan sex tahan lama!
  • Berizin resmi FDA, karena telah terbukti dan teruji memiliki efek samping yang masih bisa ditoleransi.
  • Dijual dalam kemasan botol higienis, berisi 30 butir Viagra 100 mg asli USA , lebih dari cukup untuk stok, bahkan bagi Anda yang memiliki libido hiper sekalipun.

Viagra, Dari Jantung Turun ke ...

Viagra telah menjadi sebuah fenomena bahkan sebelum obat kuat pria ini sendiri dipasarkan. Gembar-gembor kemunculannya dapat ditelusur mundur hingga ke tahun 1989, kala Pfizer —perusahaan farmasi pemegang paten Viagra— melakukan beberapa pengujian awal atas obat Viagra.
Sejatinya, Viagra dikembangkan untuk mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi) dan angina pectoris (penyakit kardiovaskular) ataupun gangguan jantung lainnya. Namun pada pengujian lanjutan di awal 90an, secara kebetulan peneliti menemukan fakta baru.

Di luar perkiraan, para sukarelawan yang terlibat dalam percobaan medis itu justru mengalami peningkatan fungsi ereksi beberapa hari setelah mengkonsumsi Viagra.

Sudah jamak ditemui penderita gangguan fungsi organ kardiovaskular (sakit jantung, diabetes, dan lain-lain) kemungkinan besar juga memiliki gangguan fungsi organ seksualnya. Gangguan tersebut dalam dunia medis dikenal dengan istilah disfungsi ereksi (Erectyle Dysfunction – ED). Disfungsi ereksi dapat berupa impotensi (ketidakmampuan pria ber-ereksi) atau lemah syahwat (ketidakmampuan pria mempertahankan ereksinya).

Sejumlah sukarelawan yang mengalami perbaikan kemampuan ereksi kemudian dipisahkan dari kelompok utama. Mereka diteliti secara khusus guna memahami bagaimana efek proses biokimia sildenafil sitrat (bahan utama Viagra) bisa mempengaruhi ereksi.
Publikasi penelitian awal tersebut mendapatkan respon luar biasa, baik dari pakar medis maupun orang awam. Berita Viagra dapat membuat pria dengan gangguan fungsi kardiovaskular akhirnya bisa memiliki ereksi menyebar cepat bak virus.

Peneliti dari Pfizer pun tak menyangka, obat yang semula ditujukan bagi jantung ternyata juga sanggup mengatasi masalah penis tidak bisa ereksi (impotensi), terus menjaga level ereksi selama berhubungan seksual (lemah syahwat), serta mencegah pria mencapai ejakulasi yang tak dikehendaki sebelum waktunya (ejakulasi dini).

Lemah Syahwat atau Impotensi?

Tak semua orang membutuhkan obat kuat pria seperti Viagra, Levitra dan produk sejenisnya. Kebanyakan pasutri dapat melalui kehidupan seksualnya secara normal tanpa perlu menambahkan obat-obatan kimia penunjang vitalitas suami.
Masalah baru timbul ketika pria telah mencapai usia tertentu dimana kinerja beberapa organ tubuhnya telah menurun namun gairah seksual dirinya ataupun pasangannya masih menggebu tinggi. Percobaan oleh berbagai pihak mengerucut pada satu kesimpulan, keluhan disfungsi ereksi cenderung muncul pada kisaran umur 50 tahun.
Batas usia ± 50 tahunan bukanlah harga mati. Perubahan kondisi lingkungan, gaya hidup tak sehat serta adanya faktor internal dan eksternal lainnya ditengarai menjadi penyebab banyak pria muda (30 – 50 tahun) terserang keluhan disfungsi ereksi.
Ketaksanggupan penis mempertahankan ereksi selama berhubungan intim (lemah syahwat) adalah keluhan terbanyak . Ereksi penis bisa drop secara tiba-tiba di tengah-tengah “pertarungan”. Kondisi ini tetap terjadi walau pria masih terangsang secara seksual. Aktivitas bercinta pun tak pernah tuntas.
Keluhan disfungsi ereksi terbesar selanjutnya berhubungan dengan ketidakmampuan penis memiliki ereksi sama sekali (impotensi). Hubungan seks identik dengan penetrasi penis ke dalam alat vital pasangan. Tanpa penetrasi —bagi sebagian orang— bukan bercinta namanya. Dan penetrasi itu hanya bisa dilakukan jika penis dapat ber-ereksi.
Walaupun wanita tetap dapat mencapai orgasme dan kepuasan seksual tanpa penetrasi, namun tak bisa dipungkiri, pria bakal mengalami tekanan psikologis atas ketidakmampuannya memuaskan pasangan. Beban psikologis ini justru kian memperparah masalah dan harus segera dicarikan pemecahannya.

 Temuilah dokter atau para pakar medis jika mulai terlihat gejala-gejala disfungsi ereksi. Karena gejala itu merupakan pertanda adanya penyakit berat seperti sakit jantung, diabetes, dan lainnya. Disfungsi ereksi bukanlah penyebab! ED hanyalah akibat! Benahi penyebabnya, maka ED pun akan tertangani.

Viagra Memang Obat Kuat!

Sebagian orang menganggap Viagra bukan obat kuat, dan mereka berupaya meyakinkan masyarakat dengan mempublikasikan tulisan-tulisan menyesatkan di internet melalui website, forum atau media sosial.
Dasar logis yang berusaha dibangun sesungguhnya sangat lemah. Produsen Viagra menyatakan bahwa produk merupakan obat untuk perawatan disfungsi ereksi. Pernyataan itu oleh sejumlah individu ditelan mentah-mentah tanpa berusaha memahaminya. Pemahaman mentah nan rancu itu pun disebarluaskan dengan maksud tujuan tak jelas pula.
Pada umumnya orang Indonesia sangat awam dengan istilah disfungsi ereksi. Kebanyakan malah baru mengetahuinya setelah menemui dokter. Dalam pemahaman seorang awam, yang tengah dialaminya saat ini adalah adanya masalah dengan “kekuatan” atau “kejantanan” sebagai seorang pria.

 Merujuk pemahaman itu saja, tentunya obat untuk mengatasi masalah “kekuatan” dapat dinamakan dengan “obat kuat”. Sebagai obat untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi (kekuatan / kejantanan pria), tentunya Viagra juga adalah “obat kuat”.


Logika terbalik nan sederhana namun sangat jitu untuk mematahkan pernyataan Viagra bukanlah obat kuat.

Obat Kuat Berizin FDA

Pada tahun 1996 Pfizer mendaftar paten atas Viagra di Amerika Serikat (USA) dan berusaha agar produk mereka mendapatkan izin dari FDA (semacam BPOM di Indonesia). Melalui beberapa kali pengujian dan pembuktian klinis yang ketat dan sistematis, pada tahun 1998 FDA akhirnya menyetujui pemasaran obat kuat Viagra dalam wilayah hukum mereka.
Alasan FDA memberikan izin edar terutama dikarenakan efek samping yang ditimbulkan ternyata tidak seberbahaya yang dibayangkan. Ibarat kata, lebih banyak manfaatnya dari pada mudharatnya.
Sambutan masyarakat demikian antusiasnya, seketika produk obat kuat pria ini menjadi perbincangan hangat dimana-mana. Namun tuk mendapatkan Viagra tak semudah membalikkan telapak tangan.
Walaupun dinyatakan aman bagi manusia, rekomendasi dokter tetap dibutuhkan untuk mendapatkan obat ini. Karena pemakaian serampangan, tanpa memperhatikan kebutuhan tubuh, atau dosis sesuai, dikhawatirkan dapat menyebabkan efek berbahaya, terutama dalam jangka panjang.

Kegunaan Viagra

Satu mindset yang sangat penting untuk dicamkan adalah Viagra bukanlah obat perangsang! Produk ini sejak awal diproyeksikan hanya memiliki 3 kegunaan fisikal saja, dan setelah puluhan tahun beredar gunanya pun masih tetap sama, yaitu,
  1. membantu membangkitkan ereksi penis sebagai syarat awal suatu hubungan intim,
  2. menjaga ereksi penis tetap keras sebagaimana mestinya, supaya tidak sekonyong-konyong loyo atau drop selama hubungan intim berlangsung, dan
  3. membuat pria lebih dapat mengontrol waktu orgasmenya, dengan kata lain mencegah ejakulasi dini.
Paparan tersebut secara gamblang memastikan kegunaan obat kuat Viagra yang sebenarnya. Viagra tidak akan sanggup membuat pensi ber-ereksi jika tidak ada stimulan atau rangsangan yang diterima, karena tidak dirancang untuk itu.
Dibutuhkan peran aktif partner seks dalam memberikan rangsangan awal. Viagra baru akan bekerja setelah otak menerima sinyal-sinyal rangsangan yang sesuai (lihat bagian cara kerja di bawah).

 Terlepas dari efek sampingnya, satu kegunaan yang bakal didapat sesaat setelah menggunakan obat kuat pria Viagra adalah, adanya perasaan jauh lebih kuat, muda, bugar, segar dan bersemangat dalam urusan ranjang Perasaan itu merupakan pendorong psikologis positif bagi pria terutama bagi mereka yang telah berusia lanjut.


Seperti pengakuan seorang aktor gaek Michael Douglas yang beristrikan aktris muda Catherine Zeta-Jones, “Ada beberapa kemajuan nan indah dalam beberapa tahun belakangan — Viagra, Cialis, Levitra — yang mampu membuat kita merasa lebih muda”.

Cara Kerja Viagra Mengatasi Disfungsi Ereksi

Sewaktu individu menerima stimulan seksual, baik rangsangan fisik maupun psikis, otak lalu memerintahkan jantung berpacu lebih cepat. Atas perintah otak pula, sejumlah senyawa diproduksi penis agar aliran darah dapat masuk ke dalamnya.
Ereksi penis terjadi saat corpus cavernosa terisi oleh darah. Corpus cavernosa adalah jaringan otot penampung darah pada penis. Jaringan ini hanya bisa dipenuhi oleh darah ketika otot-ototnya merenggang (relaksasi).
Agar otot tadi dapat relaks dan merenggang, tubuh melipatgandakan produksi nukleus cGMP (Cyclic guanosine monophosphate – siklik guanosin monofosfat). Sayangnya jumlah produksi cGMP terkadang kurang memadai dan tidak mencukupi.
Walaupun fisik dan psikisnya telah menerima stimulan lebih dari cukup, tubuh pria lanjut usia ataupun para penderita aneka penyakit sistem kardiovaskular biasanya sudah tak mampu lagi menghasilkan cGMP sesuai kebutuhan.
Ketidakmampuan atau terhambatnya produksi itu disebabkan oleh cGMP-spesifik phosphodiesterase tipe 5 atau yang biasa disebut PDE5. Paparan berlebih enzim PDE5 inilah biang kerok utama kegagalan penis ber-ereksi.
Viagra dan semua obat kuat lainnya bekerja dengan cara melindungi siklus produksi cGMP dari degradasi (penurunan) oleh PDE5 sehingga cukup untuk merelaksasi jaringan otot corpus cavernosa. Inilah yang membuat produk-produk sejenis dikategorikan dalam kelas PDE5 inhibitor (penghambat PDE5).
Setelah otot-otot tersebut merenggang, darah akan membanjiri dan memenuhi seluruh rongga jaringan membuat ereksi dapat terjadi dan disfungsi ereksi pun seketika tertangani seperti sebuah keajaiban. Karena fakta itulah Viagra biasa disebut sebagai pil biru ajaib.

 Selama sildenafil masih aktif dalam tubuh, siklus aliran darah yang dipacu jantung akan lancar keluar-masuk dari dan ke penis dengan semestinya. Perlindungan itu membuat pemakai obat kuat Viagra tetap dapat memiliki ereksi penis keras, mengontrol kapan waktu tepat untuk orgasme (bebas ejakulasi dini), sehingga pada akhirnya mampu berhubungan sex tahan lama.


Tetap Aktif Selama 4 Jam

Masa aktif sildenafil sitrat dalam tubuh berkisar 4 jam setelah diminum. Sepanjang masa itu, problem disfungsi ereksi ataupun kekuatan seksual pria akan tertangani dengan baik dan benar.
Durasi 4 jam pastinya cukup panjang bagi pasutri ataupun pasangan casual memiliki suatu hubungan intim berkualitas serta saling memuaskan bagi keduanya. Pabila ditunjang kondisi fisik bugar, pria bahkan mampu melakukannya berulang kali tanpa perlu lagi mengkhawatirkan kendala apapun.

Harga Jual Viagra Obat Kuat Pria

Obat kuat pria Viagra 100 mg Asli USA untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi ini dapat ditebus hanya dengan harga Rp. 1.000.000.
Setiap botol berisi 30 butir obat. Gunakan produk khusus dewasa ini secara bijak guna mendukung kehidupan seksual Anda.
* PAKET HEMAT Rp. 400.000,- ( isi 10 Butir Tablet ).

Saran Pemakaian & Dosis Viagra

Minumlah obat dengan air mineral 30 – 60 menit sebelum berhubungan intim. Dosis maksimal per pemakaian adalah 1 butir Viagra 100 mg. Kurangi dosis hingga separuh pada pemakaian selanjutnya jika dada terasa berdebar keras.
Hindari mengkonsumsi Viagra bersama minuman beralkohol atau obat-obatan pereda rasa sakit, karena kombinasi bahan-bahan tersebut dapat menimbulkan efek yang sangat berbahaya.
Terakhir, simpanlah kemasan pada tempat terlindung dengan suhu ruang ± 25°C.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar